1. Tanya :
Apa artinya imam itu najis sampai matahari terbenam dan akibatnya terhadap Israel atau tugas-tugasnya apa? Hubungannya dengan jaman sekarang jarang disebut kata-kata najis dalam agama Kristen?
Jawab:
Kata “najis” bisa memiliki cakupan makna yang luas, namun konsep yang sedang diungkapkan di sini terkait dengan keadaan yang tidak layak di hadapan Tuhan disebabkan karena suatu hal atau kegiatan. Imam menjadi najis sampai matahari terbenam berarti ia tidak bisa melakukan tugas keimaman dan mendekati perkemahan Israel sampai matahari hari menjadi malam. Sedikit berbeda dengan ini, najis dalam pengertian sekarang biasanya lebih terkait dengan keadaan yang tidak layak di hadapan Tuhan karena dosa. Namun, kedua pengertian ini memiliki titik temu dalam hal keadaan yang tak layak di hadapan Allah.
2. Tanya :
Pada tahun Sabat, ladang tidak boleh ditaburi dan kebun anggur tidak boleh dirantingi. Dan apa yang tumbuh sendiri tidak boleh dituai atau dipetik hasilnya (Im. 25), tetapi hasil tanah selama sabat itu harus menjadi makanan (ay. 6). Kalau tidak boleh dituai atau dipetik bagaimana bisa menjadi makanan
Jawab:
Ayat 5 dan 6 memang kelihatannya seperti kontradiktif, namun sebenarnya tidak demikian. Ungkapan “apa yang tumbuh sendiri” dalam ayat 5 merujuk pada hasil panen yang tumbuh dari panenan yang jatuh sebelumnya. Untuk hasil tanah yang demikian ini memang Tuhan tidak ijinkan untuk dituai. Sementara, ayat 6 merujuk pada hasil tanah yang tumbuh tanpa diusahakan atau penaburan, dan untuk jenis ini, Tuhan mengijinkan orang Israel memakannya selama tahun sabat.
3. Tanya :
Apakah sekarang ini kita boleh bersumpah demi nama Tuhan seperti dalam PL (Ul. 10:20) dalam kehidupan sehari-hari di luar acara kenegaraan?
Jawab:
Persoalannya di sini bukan boleh atau tidak tapi untuk apa kita bersumpah demi nama Tuhan sebab sumpah yang demikian bersifat mengikat. Fungsi utama sumpah ialah mempertegas kesaksian atau pernyataan kita. Bila kesaksian kita diragukan maka kita diminta bersaksi untuk mempertegas bahwa apa yang kita katakan benar-benar bisa dipercaya dan dipertanggungjawabkan. Namun bila kita bersumpah hanya untuk menutupi kebohongan kita maka kita berdosa. Seorang teolog bernama Leon Morris mengatakan sesuatu hal yang sangat menarik untuk direnungkan. Ia berkata: “Tuhan memang tidak melarang sumpah, namun bila perkataan dan hidup kita selalu berintegritas (bisa dipercaya), maka dengan sendirinya sumpah itu menjadi tidak perlu.”
4. Tanya :
Setelah tujuh tahun sabat (tahun ke-49) ada tahun Yobel. Berarti selama 2 tahun, ladang-ladang dan kebun anggur tidak boleh dituai atau dipetik hasilnya?
Jawab:
Sebenarnya selama 2 tahun itu tanah bukan tidak boleh dituai atau dipetik hasilnya, namun tidak boleh diusahakan untuk mendapatkan hasil. Bila selama 2 tahun itu tanah dengan sendirinya menghasilkan sesuatu yang bisa dimakan, maka bangsa Israel tidak dilarang untuk menuainya.
5. Tanya :
Dalam 1 Samuel 28, saul di En-Dor berniat memanggil arwah yang dapat dimintai petunjuk. Apakah benar yang muncul adalah arwah Samuel? Bukankah orang mati sudah tidak dapat berinteraksi kembali?
Jawab:
Isu ini telah lama menjadi perdebatan di antara para sarjana Alkitab. Mayoritas sarjana meyakini bahwa roh tersebut ialah roh setan yang menyamar sebagai Samuel. Namun pembacaan yang teliti justru menunjukkan bahwa teks Alkitab menegaskan roh tersebut memang Samuel. Misalnya, yang pertama menyebut bahwa roh itu ialah Samuel, bukanlah perempuan petenung tersebut melainkan penulis Kitab Samuel. Perempuan itu hanya menyebut bahwa ada “sesuatu yang ilahi keluar dari dalam bumi.” Bila kita percaya bahwa dia diilhami Roh Kudus sehingga tidak mungkin salah, maka ini menjadi salah satu argumen kuat yang mendukung keabsahan roh tersebut sebagai roh Samuel. Keterkejutan perempuan tersebut juga mengindikasikan bahwa yang muncul bukanlah sesuatu yang dipanggilnya.
Lalu mengapa masih terjadi kontak yang demikian? Saya percaya bahwa hal itu ialah kasus khusus yang Allah ijinkan terjadi. Namun, ini tidak membenarkan kita untuk berbuat semau-maunya dan bertenung. Kita sudah memiliki wahyu Allah yang cukup di dalam Alkitab. Tugas kita bukan mencari kehendak Tuhan di luar Alkitab namun mencarinya melalui Alkitab.
6. Tanya :
Sering kata “kutuk” disebut dalam aliran lain. Apakah pandangan iman Reformed tentang hal tersebut? Perlukah ada kebaktian pelepasan? Bagaimana keberadaan kutuk tersebut? (Ul. 11:26)
Jawab:
Kutuk yang dimaksud dalam aliran lain (bila yang saya maksud benar) ialah akibat yang ditimbulkan karena ikatan dengan kuasa kegelapan. Sementara kutuk yang dimaksud di sini ialah hukuman akibat ketidaktaatan terhadap perjanjian dengan Tuhan. Iman Reformed memandang bahwa kutuk terberat yang manusia alami ialah kutuk (hukuman) akibat dosa, yakni kematian kekal. Namun bagi kita, kutuk ini telah dihapuskan karena Tuhan Yesus telah menanggungnya bagi kita. Sedangkan soal kutuk dalam artian yang diyakini oleh aliran tertentu tadi, iman Reformed percaya bahwa saat seseorang sungguh-sungguh dilahirbarukan dan bertobat serta menerima Yesus, dengan sendirinya Ia menjadi milik Kristus dan secara otomatis terlepas dari ikatan kutuk itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar