ABBA = Ayo Bersama Baca Alkitab

Desiring the Truth! Loving the Truth! Living for the Truth!
Soli Deo Gloria

Senin, 11 Oktober 2010

ABBA 12

1.       Tanya :
2 Samuel 24. Pendaftaran dan hukuman. Mengapa bila Tuhan murka terhadap orang Israel tidak langsung menghukumnya tetapi mengapa Ia memakai cara untuk menghasut Daud untuk menghitung orang Israel sehingga bangsa Israel mendapat hukuman? Mengapa juga Daud dinyatakan bersalah padahal rencana itu atas kehendak Tuhan?

Jawab:
Seperti sudah dijelaskan, Tuhan bisa memakai siapa saja dan apa saja untuk melaksanakan rencana-Nya maupun hukuman-Nya. Dalam kasus ini, Tuhan memakai Daud untuk menghukum bangsa Israel dan juga menghukum Daud yang memiliki banyak kesalahan dan dosa. Hal ini justru menunjukkan luar biasanya rancangan Allah, sehingga dengan sebuah peristiwa saja Ia bisa melaksanakan beberapa rencana-Nya dengan indah.

2.        Tanya :
Mengapa Tuhan memilih Saul menjadi raja dalam waktu yang singkat, yaitu dua tahun saja (1Samuel 13:1) lalu memilih Daud? Koq tidak langsung Daud saja?

Jawab:
Masalahnya teks Ibrani dari ayat ini rusak, sehingga kita tidak bisa mengetahui dengan pasti apakah memang Saul hanya memerintah dua tahun saja. Bacaan yang ada kurang lebih demikian “dan Saul berumur [rusak] tahun ketika dia mulai memerintah; dan dia memerintah [rusak] dua tahun atas Israel.” Beberapa naskah menerjemahkannya dua puluh dua tahun, yang lain lagi tidak menerjemahkannya. Bahkan ada cukup banyak naskah yang tidak menyertakan ayat ini. jadi, kita tidak tahu pasti apakah Saul memang benar-benar memerintah “hanya” dua tahun.

3.        Tanya :
Benarkan tidak terdapat kuda di Israel? Tapi Salomo memelihara banyak kuda?

Jawab:
Saya tidak tahu pasti ayat mana yang dimaksudkan. Namun, bila saya bisa menebak, kemungkinan besar keadaan yang dimaksud ialah keadaan sebelum Israel menjadi kerajaan atau mulai menjadi kerajaan. Dalam kondisi yang demikian memang bisa dipahami bahwa mereka tidak memiliki terlalu banyak kuda sebab mereka hanyalah kumpulan kelompok kecil dan bukan kerajaan yang sudah mapan. Terlebih lagi orientasi awal bangsa ini ialah agraris, sehingga kuda tidak terlalu banyak diperlukan.

4.        Tanya :
Mengapa di Israel tidak terdapat seorangpun tukang besi? (1Samuel 13:19)

Jawab:
Hal ini sepertinya disebabkan oleh orientasi bangsa Israel yang merupakan bangsa agraris (pertanian) sehingga mereka lebih banyak berkutat dengan soal-soal pertanian dan kesuburan bukan dengan rupa-rupa perkakas besi.

5.        Tanya :
Di 1 Samuel, Daud menetap di negeri orang Filistin, yaitu di Ziklag. Pada saat bangsa Filistin akan berperang dengan bangsa Israel, kelihatannya Daud akan membela raja Filistin, yaitu Akhis. Saya tidak dapat membayangkan jika akhirnya Daud memerangi bangsa Israel sendiri? tetapi dalam 1 Samuel 29 akhirnya Daud dipulangkan ke Ziklag karena ia tidak disukai oleh panglima-panglima Filistin. Apakah ada campur tangan Tuhan dalam hal ini?

Jawab:
Bila kita meyakini campur tangan Allah dalam sejarah, dan dalam hal-hal terkecil sekalipun, tentu konsekuensinya pembatalan Daud pun merupakan bagian dari ketetapan Allah. Saya pribadi berpikir sepertinya hal tersebut memang cara Tuhan untuk “mempermulus” langkah Daud menjadi raja Israel. Seandainya Daud ikut berperang, bisa dibayangkan bagaimana reaksi bangsa Israel melihat orang yang dulunya berkhianat pada mereka kini hendak dinobatkan menjadi raja. Tentu akan muncul banyak penolakan bukan? Bagaimanapun skenario ini hanya dugaan sebab teks tidak berbicara banyak soal hal ini, yang bisa kita yakini dengan pasti ialah bahwa dalam hal ini, Allah memang bekerja untuk membatalkan keterlibatan Daud dalam penyerangan Filistin ke Israel.

6.        Tanya :
Dalam 2 Samuel 1, orang yang menceritakan kematian Saul ialah seorang tentara dari pihak Saul (ayat 2). Tetapi ketika Saul sebelum mati bertanya kepadanya, ia mengatakan bahwa ia seorang Amalek? (ayat 8, 14). Lalu kenapa pada akhirnya Daud membunuh dia, bukankah ia membunuh Saul atas permintaan saul sendiri?

Jawab:
Pembacaan yang teliti menunjukkan bahwa seorang Amalek yang dicatat dalam 2 Samuel 1 ialah seorang yang berusaha mencari untung dari Daud. Dalam 1 Samuel 31, dikisahkan bahwa Saul minta dibunuh oleh pembawa senjatanya, namun pembawa senjata tersebut menolak. Akhirnya, Saul membunuh dirinya sendiri dengan jalan menjatuhkan dirinya ke atas pedang (1 Samuel 31:4). Jadi, Saul bukan mati karena dibunuh melainkan karena ia membunuh dirinya sendiri. Kemudian, ketika pembawa senjata itu melihat Saul mati, ia pun turut membunuh dirinya (1 Samuel 31:5).  Seorang Amalek itu ialah seorang yang sama sekali tidak terlibat dengan peristiwa kematian Saul. Ia hanya berusaha mencari keuntungan dari kematian Saul. Ia menyangka dengan mengaku bahwa Ia telah membunuh Saul, musuh Daud, ia akan mendapatkan hadiah dari Daud.
Akan tetapi, Daud tidak memandang pembunuhan Saul tersebut secara positif. Ingat, bahwa Daud sangat menghargai Saul dalam kapasitas orang yang diurapi Tuhan. Bagi Daud, membunuh orang yang diurapi Tuhan ialah kesalahan yang sangat serius. Ia beberapa kali memiliki kesempatan untuk membunuh Saul, namun ia tidak melakukannya karena ia sangat menghormati Saul sebagai orang yang sudah diurapi Tuhan. Ia membunuh orang Amalek tersebut karena ia mengaku telah membunuh Saul (2 Samuel 1:14).  Sehingga, walaupun orang Amalek itu sebenarnya tidak membunuh Saul, namun karena ia mengaku telah membunuh Saul, maka Daud merasa benar untuk membunuhnya. Jadi orang Amalek itu menanggung sendiri akibat kebohongannya (2 Samuel 1:16).

1 komentar:

  1. Tetep semangat baca Alkitab ...
    Terus bertanya untuk memahami firman Tuhan dengan lebih baik lagi ya ^_^ ...

    BalasHapus